Wawasan Nusantara

0 komentar

Kata Pengantar

Berkat rahmat dari Allah SWT, akhirnya saya dapat menyusun tugas dari dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan salah satu materi pelajaran yang bertujuan untuk menumbuhkan sikap kewarganegaraan generasi penerus bangsa. Tentunya pelajaran ini sangat mendukung untuk membentuk mental dan kepribadian siswa menjadi mental yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Hal ini karena Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para calon-calon penerus bangsa yang sedang dan mengkaji dan akan menguasai imu pengetahuaan dan teknologi serta seni.
Dengan mengenal Pendidikan Kewarganegaraan dapat meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.



Jakarta, 26 Maret 2012
Penulis
Defri Zulkifli
NPM : 31110760




Pendahuluan
Kata wawasan berasal dari bahasa Jawa yaitu wawas (mawas) yang artinya melihat atau memandang, sehingga kata wawasan dapat diartikan cara pandang atau cara melihat.
Kehidupan negara senantiasa dipengaruhi perkembangan lingkungan strategi sehingga wawasan harus mampu memberi inspirasi pada suatu bangsa dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan dalam mengejar kejayaanya. Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan ada tiga faktor penentu utama yang harus diperhatikan oleh suatu bangsa adalah bumi (ruang) dimana bangsa itu hidup, kemudian jiwa dan tekad serta semangat manusia (rakyat), terakhir adalah lingkungan.
Menurut Prof. Dr. Wan Usman “Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam”, kemudian menurut Kelompok Kerja LEMHANAS 1999 “Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional”. Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai acuan pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.
Dengan demikian, wawasan nasional suatu bangsa adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tentang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terhubung (interaksi & interelasi) serta pembangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah lingkungannya baik nasional, regional, maupun global.

Isi Pembahasan
Landasan Wawasan Nusantara
Landasan Wawasan Nusantara dibagi menjadi dua yaitu :
1. Landasan Idiil adalah Pancasila yang merupakan sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar Negara.
2. Landasan Konstitusi adalah UUD 1945 yang merupakan sebagai konstitusi.

Unsur Dasar Wawasan Nusantara
Konsepsi Wawasan Nusantara terdiri atas 3 unsur dasar yaitu :
1. Wadah (Contour)
Meliputi, wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta aneka ragam budaya adalah bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Setelah merdeka Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai organisasi kenegaraan yang merupakan wadah, bagi berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud Supra Struktur Politik dan berbagai kegiatan kemasyarakatan dalam wujud Infra Struktur Politik.
2. Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di dalam masyarakat dan dicita-citakan, serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.
Isi menyangkut 2 hal yang esensial yaitu :
- Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya dalam pencapaian cita-cita dan tujuan nasional.
- Persatuan dan kesatuan dalam kebinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
3. Tata Laku (Conduct)
Tata laku merupakan hasil interaksi antara Wadah dan Isi yang terdiri atas :
- Tata Laku Batiniah adalah mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa Indonesia.
- Tata Laku Lahiriah adalah mencerminkan tindakan, perbuatan dan perilaku bangsa Indonesia.
Kedua hal tersebut mencerminkan jati diri dan kepribadian bangsa Indonesia yang berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang mempunyai rasa bangga dan cinta terhadap tanah air dan bangsa sehingga menimbulkan nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

Hakekat Wawasan Nusantara
Hakekat Wawasan Nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pertahanan Keamanan merupakan keutuhan nusantara (nasional), dalam pengertian cara pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional. Berarti setiap warga bangsa dan aparatur negara harus berfikir, bersikap dan bertindak secara utuh menyeluruh dalam
lingkup dan demi kepentingan bangsa termasuk produk-produk yang dihasilkan oleh lembaga Negara Indonesia.

Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara Dengan Adanya Era Baru Kapitalisme
Era Baru Kapitalisme tak terpisahkan dari globalisasi. Negara Kapitalis selalu mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya dibidang ekonomi dengan menekan negara berkembang dengan isu global yang mencakup demokratisasi, HAM dan lingkungan hidup. Kita ambil contoh sikap AS dengan sekutunya terhadap negara berkembang. Makna hakiki negara berkembang adalah negara tertinggal, Indonesia negara yang kaya, akan tetapi masyarakatnya adalah masyarakat yang miskin di dunia, itu dikarenakan kurangnya pendidikan yang tertanam pada rakyat Indonesia. Misalnya banyak hasil bumi yang dihasilkan Negara Indonesia akan tetapi tidak memiliki kemampuan untuk mengolahnya. Oleh karena itu, mata uang Rupiah dibandingkan dengan mata uang lain di dunia ini sangatlah kecil nilainya.
Maka tantangan implementasi Wawasan Nusantara dengan adanya Era Baru Kapitalisme sangatlah besar pengaruhnya bagi Negara yang berkembang seperti Indonesia. Maka dari itu pemerintah harus memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan agar menghasilkan sumber daya manusia yang mampu bersaing di dunia.

Kesimpulan

Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional. Wawasan Nusantara di Indonesia di landasi oleh Landasan Idiil yaitu Pancasila yang merupakan sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar Negara dan Landasan Konstitusi yaitu UUD 1945 yang merupakan sebagai konstitusi.
Wawasan Nusantara terdiri dari tiga unsur dasar yaitu Wadah (Contour), Isi (Content) dan Tata Laku (Conduct). Tata Laku merupakan hasil interaksi antara Wadah dan Isi yang terdiri atas dua jenis yaitu Tata Laku Batiniah dan Tata Laku Lahiriah. Rakyat Indonesia harus memiliki rasa cinta terhadap produk-produk dari Negara sendiri yang didefinisikan oleh hakekat Wawasan Nusantara. Meskipun Era Baru Kapitalisme sedang melanda Negara-Negara yang berkembang, akan tetapi semua tantangan itu bisa diatasi dengan adanya perbaikan sumber daya manusia. Peran pemerintah sangatlah penting dalam memperbaiki sumber daya manusia untuk lebih baik kedepannya.

Sumber : http://defri-z.blogspot.com

Menghitung Volume Tabung Pada Program Java

2 komentar

- Langkah pertama masukkan perintah import javax.swing.*; yang berfungsi untuk mengambil library yang ada pada package swing.
- Jangan lupa masukkan perintah class la1 karena yang akan diproses adalah la1.
- Kemudian masukkan { yang berfungsi untuk memulai program.
- Selanjutnya masukkan perintah public static void main (String[]args) yang berarti tipe data yang digunakan adalah string.
- Lalu masukkan perintah double phi = 3.14; yang menyatakan nilai phi konstanta 3.14.
- Kemudian perintah int r = Integer.parseInt dan int t = Integer.parseInt yang berfungsi mengdeklarasikan tipe data string menjadi tipe data integer.
- Selanjutnya perintah JOptionPane.showInputDialog yang berfungsi untuk menampilkan input dialog.
- Lalu kita masukkan rumus volume tabung yaitu : double luas = phi * (r*r) * t;
- Setelah itu kita tampilkan message dialog sebagai outputnya dengan cara masukkan perintah JOptionPane.showMessageDialog(null, "Luas Tabung yang berjari-jari " +r+ " dan tinggi " +t+ " adalah " +luas);
- Terakhir kita tutup dengan } yang berfungsi untuk mengakhiri program.
Perhatikan gambar dibawah ini :

- Selanjutnya compile lalu run, maka akan menampilkan input dialog masukkan jari-jari dan tingginya seperti dibawah ini :


- Lalu tekan enter atau OK, maka outputnya akan seperti dibawah ini :

Sumber : http://defri-z.blogspot.com

Membuat Biodata Menggunakan Program Java

0 komentar

- Langkah pertama masukkan perintah import javax.swing.*; yang berfungsi untuk mengambil library yang ada pada package swing.
- Jangan lupa masukkan perintah class biodata karena yang akan diproses adalah biodata.
- Kemudian masukkan { yang berfungsi untuk memulai program.
- Selanjutnya masukkan perintah public static void main (String[]args) yang berarti tipe data yang digunakan adalah string.
- Lalu kita deklarasikan variabel nama, npm, dan kelas.
- kemudian perintah JOptionPane.showInputDialog yang berfungsi untuk menampilkan input dialog.
- Setelah itu kita tampilkan message dialog sebagai outputnya dengan cara masukkan perintah JOptionPane.showMessageDialog(null, “Nama : “ + nama + “\nNPM : “ + npm + “\nKelas : “ + kelas );
- Terakhir kita tutup dengan } yang berfungsi untuk mengakhiri program.
Perhatikan gambar dibawah ini :

- Selanjutnya compile lalu run, maka akan menampilkan input dialog masukkan nama, npm, dan kelas seperti dibawah ini :



- Lalu tekan enter atau OK, maka outputnya akan seperti dibawah ini :

Sumber : http://defri-z.blogspot.com

Menghitung Nilai UTS & UAS Menggunakan Bahasa C++

0 komentar

- Langkah pertama masukkan perintah #include "iostream.h" yang berfungsi sebagai pengdeklarasian statement pada program.
- Kemudian masukkan perintah #include "conio.h" yang berfungsi sebagai deklarasi clrscr.
- Selanjutnya masukkan perintah void main().
- Lalu masukkan { yang berfungsi untuk memulai program.
- Kemudian masukkan perintah float uts, uas, hasil; yang berarti tipe data yang digunakan adalah desimal.
- Selanjutnya kita masukkan clrscr(); yang berfungsi untuk membersikan layar.
- Lalu masukkan perintah cout yang berfungsi untuk mencetak semua tulisan yang ada di dalam kutif 2, sedangkan perintah cin berfungsi untuk menyimpan hasil inputan kedalam variabel.
- Kemudian masukkan rumus hasil = (0.7 * uts) + (0.3 * uas); maka akan melakukan perhitungan aritmatika yang disimpan pada variabel hasil.
- Setelah itu masukkan perintah getch(); yang berfungsi untuk menghentikan program sementara
- Terakhir kita tutup dengan } yang berfungsi untuk mengakhiri program.

Perhatikan gambar dibawah ini :

Maka outputnya seperti dibawah ini :

Sumber : http://defri-z.blogspot.com

Membuat Biodata Menggunakan Bahasa C++

0 komentar

- Langkah pertama masukkan perintah #include "iostream.h" yang berfungsi sebagai pengdeklarasian statement pada program.
- Kemudian masukkan perintah #include "conio.h" yang berfungsi sebagai deklarasi clrscr.
- Selanjutnya masukkan perintah void main().
- Lalu masukkan { yang berfungsi untuk memulai program.
- Kemudian masukkan perintah char nama[20], npm[8], kelas[5]; yang berarti tipe data yang digunakan adalah character.
- Selanjutnya kita masukkan clrscr(); yang berfungsi untuk membersikan layar.
- Lalu masukkan perintah cout yang berfungsi untuk mencetak semua tulisan yang ada di dalam kutif 2, sedangkan perintah cin berfungsi untuk menyimpan hasil inputan kedalam variabel, kemudian perintah endl berfungsi untuk pindah baris baru (enter).
- Setelah itu masukkan perintah getch(); yang berfungsi untuk menghentikan program sementara
- Terakhir kita tutup dengan } yang berfungsi untuk mengakhiri program.

Perhatikan gambar dibawah ini :

Maka outputnya seperti dibawah ini :

Sumber : http://defri-z.blogspot.com

Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan

0 komentar

Kata Pengantar

Berkat rahmat dari Allah SWT, akhirnya saya dapat menyusun tugas dari dosen mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan salah satu materi pelajaran yang bertujuan untuk menumbuhkan sikap kewarganegaraan generasi penerus bangsa. Tentunya pelajaran ini sangat mendukung untuk membentuk mental dan kepribadian siswa menjadi mental yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Hal ini karena Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para calon-calon penerus bangsa yang sedang dan mengkaji dan akan menguasai imu pengetahuaan dan teknologi serta seni.
Dengan mengenal Pendidikan Kewarganegaraan dapat meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani.



Jakarta, 5 Maret 2012
Penulis
Defri Zulkifli
NPM : 31110760


Pendahuluan
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan hubungan antar warga negara dengan Negara serta pendidikan pengetahuan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. Tiga ciri khas yang dimiliki mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, yakni meliputi pengetahuan, keterampilan dan karakter kewarganegaraan. Ketiga hal tersebut merupakan bekal bagi peserta didik untuk meningkatkan kecerdasan multidimensional yang memadai untuk menjadi warga negara yang baik. Adapun isi dari pengetahuan (body of knowledge) dari mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diorganisasikan secara interdisipliner dari berbagai disiplin ilmu¬-ilmu sosial seperti ilmu politik, hukum, tata negara, psikologi dan berbagai kajian lainnya yang berasal dari kemasyarakatan, nilai¬-nilai budi pekerti dan hak asasi manusia dengan penekanan kepada hubungan antar warga negara dan warga negara, warga negara dan pemerintah negara, serta warga negara dan warga dunia.

Isi Pembahasan
Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan
Perjalanan panjang sejarah Bangsa Indonesia sejak era sebelum dan selama penjajahan, dilanjutkan era merebut dan mempertahankan kemerdekaan sampai dengan mengisi kemerdekaan, menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda-beda sesuai dengan zamannya. Kondisi dan tuntutan yang berbeda-beda diharap bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai-nilai perjuangan bangsa yang dilandasi jiwa, tekad dan semangat kebangsaan. Semangat perjuangan bangsa yang tidak mengenal menyerah harus dimiliki oleh setiap warga negara Republik Indonesia.
Semangat perjuangan bangsa mengalami pasang surut sesuai dinamika perjalanan kehidupan yang disebabkan antara lain pengaruh globalisasi. Globalisasi ditandai oleh kuatnya pengaruh lembaga-lembaga kemasyarakatan internasional, negara-negara maju yang ikut mengatur percaturan politik, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan global. Disamping itu, isu global yang meliputi demokratisasi, hak asasi manusia, dan lingkungan hidup turut pula mempengaruhi keadaan nasional. Globalisasi juga ditandai oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dibidang informasi, komunikasi, dan transportasi. Warga negara Indonesia perlu memiliki wawasan dan kesadaran bernegara,sikap dan perilaku, cinta tanah air serta mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Latar belakang diadakannya kewarganegaraan adalah bahwa semangat perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan mental spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa perjuangan fisik, sedangkan dalam menghadapi globalisasi untuk mengisi kemerdekaan kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi masing-masing. Perjuangan ini dilandasi oleh nilai-nilai perjuangan bangsa sehingga kita tetap memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan prilaku yang cinta tanah air dan mengutamakan persatuan serta kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari :
1. UU Nomor 2 tahun 1989 (sistem pendidikan nasional)
2. Perjalanan penting sejarah Bangsa Indonesia terdiri dari :
• Era sebelum dan selama penjajahan.
• Era perebutan dan mempertahankan kemerdekaan.
• Era pengisian kemerdekaan.
3. Semangat perjuangan bangsa.
4. Globalisasi terdiri dari
• Kuatnya pengaruh pembangunan lembaga kemasyarakatan Internasional.
• Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam menghadapi globalisasi & menatap masa depan untuk mengisi kemerdekaan kita perlu perjuangan non fisik sesuai bidang profesi masing-masing. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik yang menjadi warga negara dengan memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam surat edaran pada Sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1998 yang berbunyi “Hakikat negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara kebangsaan modern. Negara kebangsaan modern adalah negara yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan atau nasionalisme yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya”. Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, perlu ditingkatkan secara terus-menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Secara sejarah, negara Indonesia telah diciptakan sebagai Negara Kesatuan dengan bentuk Republik. Pada Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang berisi “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dalam perkembangannya sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai dengan penghujung abad ke-20, rakyat Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa yang mengancam keutuhan negara. Untuk itu diperlukan pemahaman yang mendalam dan komitmen yang kuat serta konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Konstitusi Negara Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa Indonesia, khususnya generasi muda sebagai generasi penerus. Indonesia harus menghindari sistem pemerintahan otoriter yang terdiri dari hak-hak warga negara untuk menjalankan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kehidupan yang demokratis di dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, masyarakat, pemerintahan, dan organisasi-organisasi non-pemerintahan yang perlu dikenal, dipahami, diinternalisasi, dan diterapkan demi terwujudnya pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi. Selain itu, perlu pula ditanamkan kesadaran bela negara, penghargaan terhadap hak azasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
Kompetensi/kemampuan yang diharapkan dari Pendidikan Kewarganegaraan adalah :
Bahwa dengan pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan agar kita memiliki wawasan kesadaran bernegara untuk bela negara dan memiliki pola pikir, pola sikap dan prilaku sebagai pola tindak yg cinta tanah air berdasarkan Pancasila, semua itu diperlukan demi tetap utuh & tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan
1. UUD 1945
a. Pembukaan UUD 1945, alinea kedua dan keempat (cita-cita, tujuan dan aspirasi Bangsa Indonesia tentang kemerdekaanya).
b. Pasal 27 (1), kesamaan kedudukan warga negara di dalam hukum dan pemerintahan.
c. Pasal 27 (3), hak dan kewajiban warga negara dalam upaya bela negara.
d. Pasal 30 (1), hak dan kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
e. Pasal 31 (1), hak warga negara mendapatkan pendidikan.
2. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.

Landasan Ilmiah dan Landasan Hukum Pendidikan Kewarganegaraan
a. Landasan Ilmiah
1. Dasar Pemikiran Pendidikan Kewarganegaraan
Setiap warga negara dituntut untuk dapat hidup berguna dan bermakna bagi negara dan bangsanya, serta mampu mengantisipasi perkembangan dan perubahan masa depannya. Untuk itu diperlukan pembekalan IPTEK yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai moral, dan nilai-nilai budaya bangsa. Nilai-nilai dasar tersebut berperan sebagai panduan dan pegangan hidup setiap warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Objek Pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan
Setiap ilmu harus memenuhi syarat-syarat ilmiah yang mempunyai objek, metode, sistem dan bersifat universal. Objek pembahasan setiap ilmu harus jelas, baik objek material maupun objek formal.
• Objek material adalah bidang sasaran yang dibahas dan dikaji oleh suatu bidang atau cabang ilmu. Objek material Pendidikan Kewarganegaraan adalah segala hal yang berkaitan dengan warga negara baik yang empirik maupun yang non empirik, yang meliputi wawasan, sikap dan perilaku warga negara dalam kesatuan bangsa dan negara.
• Objek formal adalah sudut pandang tertentu yang dipilih untuk membahas objek material tersebut. Objek formal Pendidikan Kewarganegaraan adalah hubungan antara warga negara dengan negara dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.
Objek pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan menurut Kep. Dirjen Dikti No. 267/dikti/Kep./ 2000 meliputi pokok bahasan sebagai berikut :
1) Pengantar Pendidikan Kewarganegaraan.
a. Hak dan kewajiban warga Negara.
b. Pendidikan Pendahuluan Bela Negara.
c. Demokrasi Indonesia.
d. Hak Asasi Manusia.
2) Wawasan Nusantara.
3) Ketahanan Nasional.
4) Politik dan Strategi Nasional.

3. Rumpun Keilmuan
Pendidikan Kewarganegaraan dapat disejajarkan dengan civics education yang dikenal diberbagai negara. Pendidikan Kewarganegaraan bersifat interdisipliner (antar bidang) bukan monodisipliner, karena kumpulan pengetahuan yang membangun ilmu kewarganegaraan diambil dari berbagai disiplin ilmu seperti hukum, politik, administrasi negara, sosiologi, dan sebagainya.

b. Landasan Hukum
1) UUD 1945, Alinea kedua dan keempat, Pasal 27 (1), Pasal 30 (1), Pasal 31 (1).
2) UU No. 20 tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertahanan dan Keamanan
Negara RI (UU No. 1 tahun 1988).
3) UU No 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
4) Kep. Dirjen Dikti No. 267/dikti/kep./2000 tentang penyempurnaan kurikulum Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) Pendidikan Kewarganegaraan pada PT di Indonesia.

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
1. Tujuan Umum
Memberikan pengetahuan dan kemampuan dasar kepada mahasiswa mengenai hubungan antara warga negara dengan negara, hubungan antara warga negara dengan warga negara, dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara agar menjadi warganegara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
2. Tujuan Khusus
• Agar mahasiswa memahami dan melaksanakan hak dan kewajiban secara santun, jujur dan demokratis serta ikhlas sebagai warga negara Republik Indonesia yang terdidik dan bertanggung jawab.
• Agar mahasiswa menguasai dan memahami berbagai masalah dasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta dapat mengatasi dengan pemikiran kritis dan bertanggung jawab yang berlandaskan Pancasila, Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.
• Agar mahasiswa memiliki sikap perilaku sesuai nilai-nilai kejuangan, cinta tanah air, rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

Kesimpulan
Pendidikan Kewarganegaraan itu berperan sangat penting bagi kemajuan bangsa, karena berdasarkan kesamaan nilai-nilai perjuangan bangsa yang dilandasi jiwa, tekad dan semangat kebangsaan. Dengan latar belakang mulai dari era sebelum dan selama penjajahan kemudian era perebutan dan mempertahankan kemerdekaan sampai era pengisian kemerdekaan, semangat perjuangan bangsa ini harus memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan prilaku yang cinta tanah air dan mengutamakan persatuan serta kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka di buatlah landasan ilmiah dan landasan hukum Pendidikan Kewarganegaraan yang bertujuan agar mahasiswa memahami dan melaksanakan hak dan kewajibannya, menguasai dan memahami berbagai masalah kehidupan serta memiliki sikap perilaku sesuai nilai-nilai kejuangan, cinta tanah air, rela berkorban bagi nusa dan bangsa.

Sumber : http://defri-z.blogspot.com

 

DEFRI ZULKIFLI © 2013 Design by D'Free | Sponsored by Anime