3. Kekalutan Mental (Manusia dan Penderitaan)

0 komentar

a.       Pengertian Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.

b.      Gejala-Gejala Kekalutan Mental
-          Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
-          Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu,
        mudah marah.

c.       Tahapan Gangguan Jiwa
-         Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani
      maupun rohaninya
-         Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara
      bertahan dirinya salah, pada orang yang tidak menderita ganguan kejiwaan bila menghadapi
      persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi
      bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.

Sumber :


2. Siksaan (Manusia dan Penderitaan)

0 komentar

a.      Pengertian Siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris : torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.
Penyiksaan hampir secara universal telah dianggap sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak Asasi Manusia. Para penandatangan Konvensi Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa Keempat telah menyetujui untuk tidak melakukan penyiksaan terhadap orang yang dilindungi (penduduk sipil musuh atau tawanan perang) dalam suatu konflik bersenjata. Penanda tangan UN Convention Against Torture juga telah menyetujui untuk tidak secara sengaja memberikan rasa sakit atau penderitaan pada siapapun, untuk mendapatkan informasi atau pengakuan, menghukum, atau memaksakan sesuatu dari mereka atau orang ketiga. Walaupun demikian, organisasi-organisasi seperti Amnesty International memperkirakan bahwa dua dari tiga negara tidak konsisten mematuhi perjanjian-perjanjian tersebut.

b.      Menjelaskan Tentang Phobia
Phobia merupakan rasa takut yang berlebih-lebihan dan berkepanjangan karena rasa takut yang sangat tidak rasional. Phobia kebanyakan dialami oleh perempuan meskipun para laki-laki pun juga ada yang mengalami phobia. Banyak sekali jenis dari phobia, diantaranya :
-          Acrophobia / Hypsophobia adalah ketakutan pada tempat yang tinggi.
-          Antlophobia adalah ketakutan pada sungai, banjir atau air yang mengalir.
-          Amaxophobia adalah ketakutan berkendaraan.
-          Agyophobia adalah ketakutan akan jalan yang ramai dan cenderung takut untuk menyeberang.
-          Hydrophobia / Iyssophobia adalah takut pada air.
-          Insectaphobia adalah takut pada insect, dan ketakutan pada buah-buahan, seperti
       rambutan, durian, pisang, jeruk, dan lain-lain.
Biasanya orang yang menderita phobia, ketika dia menemukan atau berjumpa dengan hal yang ditakutinya maka akan berteriak sekeras mungkin, berlari, mencari perlindungan kepada orang lain, menangis, bahkan ada juga yang pingsan. Phobia dapat disembuhkan dengan beberapa cara, diantaranya adalah terapi.

1)      Klasifikasi Phobia
Phobia adalah ketakutan spesifik yang menetap dan terfokus pada situasi, kejadian, atau benda spesifik yang memicu respon cemas yang tidak disadari. Timbul cemas berat jika muncul pemicu spesifik, dan aspek integral pada fobia sering berkaitan dengan kemungkinan terjadinya hal-hal yang memalukan diri sendiri sewaktu serangan timbul. Jika rangsangan pemicu sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, pekerjaan, kehidupan sosial, dan hubungan interpersonal dapat sangat terganggu.

Phobia mencakup :
-          Phobia spesifik (sederhana), misalnya ketakutan umum terhadap laba-laba, ketinggian,
        ruang tertutup, terbang, petir, dan lain-lain.
-          Agorafobia, yang didefinisikan dalam Diagnostic and Statistical Manual (Ed. Ke-4
        1994, DSM-IV) dari American Psychiatric Association, sebagai rasa takut berada di
        tempat atau situasi, ketika meloloskan diri dianggap sulit atau memalukan, atau
        ketika pertolongan mungkin tidak diperoleh jika ia mengalami seangan panik atau gejala
        mirip panik.
-          Phobia sosial, yang sering ditandai oleh ketakutan “mempermalukan diri sendiri” dan
       mungkin berkaitan dengan ketakutan akan perilaku tidak pantas, tidak tahu harus mengatakan apa, malu melakukan kontak mata, dan takut ditolak. Seringkali timbul perilaku menghindar yang menyebabkan isolasi sosial yang kemudian menimbulkan perasaan ditolak. Serangan panik dan depresi sering menyertai fobia sosial.

2)      Faktor-Faktor Penyebab Phobia
-          Pernah mengalami ketakutan hebat, pengalam traumatis atau shock yang hebat.
-          Pengalaman asli ini tidak dibarengi oleh rasa malu dan rasa bersalah, kemudian
        semuanya ditekan (represed) untuk melupakan kejadian-kejadian tersebut.
-          Jika mengalami rangsangan (stimulus) yang serupa, maka timbul respon ketakutan
    bersyarkat kembali, sungguhpun peristiwa pengalaman yang asli dilupakan. Respon-respon pengalaman hebat selalu timbul kembali, waktupun ada usah-usaha untuk menekan dan melenyapkan respon tersebut.

3)      Gejala-gejala phobia
W. F. Maramis menjelaskan diantara gejala-gejala atau simptom-simptom phobia adalah rasa takut yang diderita oleh klien dapat mengakibatkan perasaan seperti akan pingsan, rasa lelah, palpitasi, berkeringat, mual, tremor, dan panik. (W. F Maramis: 1994, hal. 267)
Menurut A. Supratiknyo, biasanya disertai simptom-simptom lain seperti : pusing-pusing, sakit punggung, sakit perut dan sebagainya. (A. Suproktinyo: 1995, hal. 43)
Bila seseorang yang menderita phobia melihat atau bertemu atau berada pada situasi yang membuatnya takut (phobia), gejalanya adalah sebagai berikut :
-          Jantung berdebar kencang;
-          Kesulitan mengatur napas;
-          Dada terasa sakit;
-          Wajah memerah dan berkeringat;
-          Merasa sakit;
-          Gemetar;
-          Pusing;
-          Mulut terasa kering;
-          Merasa perlu pergi ke toilet;
-          Merasa lemas dan akhirnya pingsan.

c.       Sebutan Siksaan Yang Bersifat Psikis
1)      Kebimbangan, kebimbangan terjadi ketika seseorang tidak dapat mengambil keputusan
       untuk memilih salah satu yang bagus atau baik untuk dirinya dari beberapa pilihan yang telah ada dipikirannya, namun beberapa orang yang memegang teguh prinsip hidupnya maka akan lebih singkat dalam memilih pilihan yang ada dan bahkan ia pun tidak merasa bimbang.
2)      Kesepian, kesepian berasal dari kata sepi yang bisa diartikan  seperti sendiri, tidak
       mempunyai teman atau sahabat, tidak ada suara dan sebagainya. Orang yang mengalami kesepian biasanya selalu merasa bahwa dirinya hidup di dunia ini tanpa teman yang bisa di ajak bicara atau bersosialisasi, salah satu faktor yang menyebabkan kesepian yaitu kurangnya pergaulan akhirnya membuat dia malu untuk bersosialisasi dengan teman dan orang sekitarnya berujung pada rasa kesepian.
3)      Ketakutan, rasa takut selalu menjadi perasaan yang menyiksa batin si penderitanya,
       selama seseorang tersebut merasa ketakutan, orang tersebut merasa sangat menderita dan berfikir akan melakukan apapun agar ia bisa lepas dari rasa takutnya.

d.      Penyebab Seseorang Merasa Ketakutan
Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :
-          Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup.
-          Agoraphobia adalah rasa takut yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
-          Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi. Hal itu disebabkan karena
        ia takut akibat berada di tempat yang yang tinggi, misalnya seseoarang harus melewati
    jembatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau seseorang takut meniti dinding tembok dibawahnya.
-          Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap. Sebab
      dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setan, pencuri, orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu yang terang.
-          Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami seseoarng
       yang takut diinjeksi, ia sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan kedalam tubuhnya. Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan.
-          Kegagalan merupakan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan
    dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta lagi, karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pernah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.

Sumber :


1. Pengertian Penderitaan (Manusia dan Penderitaan)

0 komentar

a)      Hubungan Penderitaan Dengan Perjuangan
Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti akan mengalami penderitaan, baik yang berat maupun yang ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal mungkin apa tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya. Hal ini bisa membuat manusia kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau berada di sekitarnya.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan penderitaan. Manusia juga harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut. Karena penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujian dari yang Maha Kuasa.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya untuk meneruskan kelangsungan hidup. Caranya manusia tersebut harus berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya kita bisa terhindar dari segala bahaya dan malapetaka. Manusia hanya berencana tetapi Tuhan juga yang menentukan. Kelalaian manusia bisa menjadi sumber dari segala penderitaan tersebut. Penderitaan yang terjadi selain dialami sendiri oleh orang yang bersangkutan, tetapi juga bisa dialami oleh orang lain. Penderitaan juga bisa terjadi akibat kelalaian orang lain atau penderitaan orang lain.

b)      Sebab-Sebab Timbulnya Penderitaan
-          Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
-          Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam
        hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
-          Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia
        supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya.
-          Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir, Tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk
        itu manusia penyebabnya. Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia
        lain menjadi menderita.

c)       Pengaruh Penderitaan Dalam Kehidupan Seseorang
Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat sikap yang bersifat positif dan ada juga yang bersifat negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, kecewa, putus asa, rasa ingin bunuh diri. Selanjutnya efek dari sikap negatif ini akan menimbulkan rasa takut atas apa yang telah mereka derita.
Sikap positifnya yaitu sikap optimis dalam mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan hanya bagian kecil dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah. Bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti.
Apabila sikap negatif dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada yang melihat maka mereka akan menilai karya seni tersebut. Penilaian itu berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai digantukan dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang menghambat harus disingkirkan.

d)      Contoh Penderitaan
-       Derita kehidupan yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW, mulai dari dalam kandungan sampai
      lahir di dunia menjadi yatim-piatu.
-       Bung Karno dan Bung Hata dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsanya.

Sumber :
Buku Ilmu Budaya Dasar, Universitas Gunadarma

Manusia dan Keindahan

0 komentar

a)      Pengertian Keindahan
Kata keindahan berasal dari suku kata indah, yang berarti bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.

Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu berasal dari bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah “bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”.

Selain itu menurut luasnya dibedakan pengertian :
1.      Keindahan Dalam Arti Luas
Keindahan dalam arti luas, terdiri dari :             
-          Keindahan Seni;
-          Keindahan Alam;
-          Keindahan Moral;
-          Keindahan Intelektual.

2.      Keindahan Dalam Arti Estetika Murni
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.

3.      Keindahan Dalam Arti Terbatas Dalam Hubungannya Dengan Penglihatan
Keindahan dalam arti yang terbatas, mempunyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. Keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengamat.

b)     Nilai Estetika
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetika. Dalam “Dictionary of Sociology and Related Science” diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut :
“The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality of any object which causes it be of interest to an individual or a group” (Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok).
Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata-mata adalah realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya.

c)      Perbedaan Nilai Ekstrinsik Dengan Nilai Instrinsik
1.      Nilai Ekstrinsik
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (“instrumental! Contributory value”), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu contohnya puisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, dan irama, itu disebut nilai ekstrinsik.
2.      Nilai Intrinsik
Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai intrinsik.

d)     Teori-Teori Dalam Renungan
Renungan berasal dari kata renung, artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.
Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialah : teori pengungkapan, teori metafisik, dan teori psikologik.
1.      Teori Pengungkapan
Dalil dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” (seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni.

2.      Teori Metafisik
Teori seni yang bercorak metafisik merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetika filsafati, konsepsi keindahan, dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory).

3.      Teori  Psikologis
Teori-teori metafisik dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetika dalam abad modem menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasaikan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman.
Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurut Schiller, asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Sebuah teori lagi yang dapat dimasukkan dalam teori psikologis ialah teori penandaan (signification Theory) yang memandang seni sebagi suatu lambang atau tanda dari perasaan manusia.

e)      Teori-Teori Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran, dan seimbang. Keserasian merupakan bagian atau yang dapat mewujudkan keindahan. Perpaduan misalnya : Lagu atau nyanyian-nyanyian merupakan unsur pertentangan antara suara tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-halus yang terpadu begitu rupa sehingga telinga kita dibuat asyik mendengarkan dan hati kita pun merasa puas, tetapi apabila dalam keasyikan itu tiba-tiba terdengar suara yang sumbang kita pun tentunya akan merasa kecewa dalam hal lagu irama yang indah merupakan pertentangan yang serasi.

Sumber :

3. Kemesraan, Pemujaan & Belas Kasih (Manusia dan Cinta Kasih)

0 komentar

a)      Pengertian Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.

b)     Menuliskan Puisi Tentang Kemesraan
Waktu
           
Disaat pertama kali kita bertemu
Waktu pun berhenti sesaat
Kau berikan senyuman yang singkat
Membekas tepat di hatiku

Jantungku berdetak tak menentu
Ketika bertemu di lain waktu
Angan ku ingin menjalin kehidupan
Bersamamu untuk meraih impian

Akhirnya kita dapat bersama
Lalui hari-hari penuh suka dan duka
Waktu siang dan malam terasa lama
Ketika kita selalu bersama

Seperti bunga-bunga yang berwarna-warni
Akan layu di makan waktu
Tetapi cintaku pada mu takkan pernah rapuh
Karna ku selalu setia menemani

Cipt : Defri Zulkifli

c)      Pengertian Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual.

d)     Pengertian Belas Kasih
Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul akibat melihat penderitaan orang lain. Rasa belas kasihan membuat orang-orang merasa iba sehingga ingin menolong atau memberikan sesuatu yang bisa membahagiakan atau meringankan beban orang-orang yang mengalami kesulitan atau musibah.
Belas kasihan juga dilandaskan dengan rasa kasih sayang sesama manusia. Jadi sesama umat manusia kita harus saling tolong menolong untuk meringankan beban setiap orang yang mengalami kesulitan. Sehingga setiap orang dapat merasakan kebahagiaan.
Belas kasihan dapat menimbulkan daya kreatifitas yang berarti orang yang dapat berbuat, berkarya, mencipta, dan sebagainya. Kreatifitas itu bisa dalam bentuk seni yaitu seni suara, seni sastra, dan lain-lain.

e)      Cara-Cara Menumpahkan Belas Kasih
Yang perlu kita kasihani antara lain :
            -          Yatim piatu;
            -          Orang-orang jompo yang tidak mempunyai ahli waris;
            -          Pengemis yang benar-benar tidak mampu bekerja;
            -          Orang sakit di rumah sakit;
            -          Orang cacat;
            -          Masyarakat kita yang hidup menderita dan sebagainya.

Orang-orang umumnya menderita lahir dan batin dan umumnya sedikit tangan yang menaruh belas kasihan. Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi.

Sumber :

 

DEFRI ZULKIFLI © 2013 Design by D'Free | Sponsored by Anime