a.
Pengertian
Siksaan
Siksaan
atau penyiksaan (Bahasa Inggris : torture) digunakan untuk merujuk pada
penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala
tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis,
yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi,
balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan
palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan.
Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan
pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai
alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu
pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk
memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.
Penyiksaan
hampir secara universal telah dianggap sebagai pelanggaran berat hak asasi
manusia, seperti dinyatakan Deklarasi Hak Asasi Manusia. Para penandatangan
Konvensi Jenewa Ketiga dan Konvensi Jenewa Keempat telah menyetujui untuk tidak
melakukan penyiksaan terhadap orang yang dilindungi (penduduk sipil musuh atau
tawanan perang) dalam suatu konflik bersenjata. Penanda tangan UN Convention
Against Torture juga telah menyetujui untuk tidak secara sengaja memberikan
rasa sakit atau penderitaan pada siapapun, untuk mendapatkan informasi atau
pengakuan, menghukum, atau memaksakan sesuatu dari mereka atau orang ketiga.
Walaupun demikian, organisasi-organisasi seperti Amnesty International
memperkirakan bahwa dua dari tiga negara tidak konsisten mematuhi
perjanjian-perjanjian tersebut.
b.
Menjelaskan
Tentang Phobia
Phobia merupakan rasa takut yang berlebih-lebihan dan
berkepanjangan karena rasa takut yang sangat tidak rasional. Phobia kebanyakan
dialami oleh perempuan meskipun para laki-laki pun juga ada yang mengalami
phobia. Banyak sekali jenis dari phobia, diantaranya :
-
Acrophobia / Hypsophobia adalah ketakutan pada tempat
yang tinggi.
-
Antlophobia adalah ketakutan pada sungai, banjir atau air
yang mengalir.
-
Amaxophobia adalah ketakutan berkendaraan.
-
Agyophobia adalah ketakutan akan jalan yang ramai dan
cenderung takut untuk menyeberang.
-
Hydrophobia / Iyssophobia adalah takut pada air.
-
Insectaphobia adalah takut pada insect, dan ketakutan
pada buah-buahan, seperti
rambutan, durian, pisang, jeruk, dan lain-lain.
Biasanya orang yang menderita phobia, ketika dia menemukan atau
berjumpa dengan hal yang ditakutinya maka akan berteriak sekeras mungkin,
berlari, mencari perlindungan kepada orang lain, menangis, bahkan ada juga yang pingsan. Phobia dapat disembuhkan dengan
beberapa cara, diantaranya adalah terapi.
1)
Klasifikasi Phobia
Phobia adalah ketakutan spesifik yang menetap dan terfokus pada
situasi, kejadian, atau benda spesifik yang memicu respon cemas yang tidak
disadari. Timbul cemas berat jika muncul pemicu spesifik, dan aspek integral
pada fobia sering berkaitan dengan kemungkinan terjadinya hal-hal yang
memalukan diri sendiri sewaktu serangan timbul. Jika rangsangan pemicu sering
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, pekerjaan, kehidupan sosial, dan hubungan
interpersonal dapat sangat terganggu.
Phobia mencakup :
-
Phobia spesifik (sederhana),
misalnya ketakutan umum terhadap laba-laba, ketinggian,
ruang tertutup,
terbang, petir, dan lain-lain.
-
Agorafobia, yang didefinisikan
dalam Diagnostic and Statistical
Manual (Ed. Ke-4
1994, DSM-IV) dari American Psychiatric Association, sebagai
rasa takut berada di
tempat atau situasi, ketika meloloskan diri dianggap sulit
atau memalukan, atau
ketika pertolongan mungkin tidak diperoleh jika ia
mengalami seangan panik atau gejala
mirip panik.
-
Phobia sosial, yang sering
ditandai oleh ketakutan “mempermalukan diri sendiri” dan
mungkin berkaitan
dengan ketakutan akan perilaku tidak pantas, tidak tahu harus mengatakan apa,
malu melakukan kontak mata, dan takut ditolak. Seringkali timbul perilaku
menghindar yang menyebabkan isolasi sosial yang kemudian menimbulkan perasaan
ditolak. Serangan panik dan depresi sering menyertai fobia sosial.
2)
Faktor-Faktor Penyebab Phobia
-
Pernah mengalami ketakutan
hebat, pengalam traumatis atau shock yang hebat.
-
Pengalaman asli ini tidak
dibarengi oleh rasa malu dan rasa bersalah, kemudian
semuanya ditekan (represed)
untuk melupakan kejadian-kejadian tersebut.
-
Jika mengalami rangsangan
(stimulus) yang serupa, maka timbul respon ketakutan
bersyarkat kembali,
sungguhpun peristiwa pengalaman yang asli dilupakan. Respon-respon pengalaman
hebat selalu timbul kembali, waktupun ada usah-usaha untuk menekan dan
melenyapkan respon tersebut.
3)
Gejala-gejala phobia
W. F. Maramis menjelaskan diantara gejala-gejala atau
simptom-simptom phobia adalah rasa takut yang diderita oleh klien dapat
mengakibatkan perasaan seperti akan pingsan, rasa lelah, palpitasi,
berkeringat, mual, tremor, dan panik. (W. F Maramis: 1994, hal. 267)
Menurut A. Supratiknyo, biasanya disertai simptom-simptom lain
seperti : pusing-pusing, sakit punggung, sakit perut dan sebagainya. (A.
Suproktinyo: 1995, hal. 43)
Bila seseorang yang menderita phobia melihat atau bertemu atau
berada pada situasi yang membuatnya takut (phobia), gejalanya adalah sebagai berikut :
-
Jantung berdebar kencang;
-
Kesulitan mengatur napas;
-
Dada terasa sakit;
-
Wajah memerah dan berkeringat;
-
Merasa sakit;
-
Gemetar;
-
Pusing;
-
Mulut terasa kering;
-
Merasa perlu pergi ke toilet;
-
Merasa lemas dan akhirnya
pingsan.
c.
Sebutan Siksaan
Yang Bersifat Psikis
1)
Kebimbangan,
kebimbangan terjadi ketika seseorang tidak dapat mengambil keputusan
untuk
memilih salah satu yang bagus atau baik untuk dirinya dari beberapa pilihan
yang telah ada dipikirannya, namun beberapa orang yang memegang teguh prinsip
hidupnya maka akan lebih singkat dalam memilih pilihan yang ada dan bahkan ia
pun tidak merasa bimbang.
2)
Kesepian, kesepian
berasal dari kata sepi yang bisa diartikan seperti sendiri, tidak
mempunyai teman atau sahabat, tidak ada suara dan sebagainya. Orang yang
mengalami kesepian biasanya selalu merasa bahwa dirinya hidup di dunia ini
tanpa teman yang bisa di ajak bicara atau bersosialisasi, salah satu faktor
yang menyebabkan kesepian yaitu kurangnya pergaulan akhirnya membuat dia malu
untuk bersosialisasi dengan teman dan orang sekitarnya berujung pada rasa
kesepian.
3)
Ketakutan, rasa takut
selalu menjadi perasaan yang menyiksa batin si penderitanya,
selama seseorang
tersebut merasa ketakutan, orang tersebut merasa sangat menderita dan berfikir
akan melakukan apapun agar ia bisa lepas dari rasa takutnya.
d.
Penyebab
Seseorang Merasa Ketakutan
Banyak sebab yang
menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :
-
Claustrophobia adalah
rasa takut terhadap ruangan tertutup.
-
Agoraphobia adalah
rasa takut yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
-
Gamang merupakan
ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi. Hal itu disebabkan karena
ia
takut akibat berada di tempat yang yang tinggi, misalnya seseoarang harus
melewati
jembatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau
seseorang takut meniti dinding tembok dibawahnya.
-
Kegelapan merupakan
suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap. Sebab
dalam
pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya
setan, pencuri, orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur
selalu dinyalakan lampu yang terang.
-
Kesakitan merupakan
ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami seseoarng
yang
takut diinjeksi, ia sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan
kedalam tubuhnya. Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan
menimbulkan kesakitan.
-
Kegagalan merupakan
dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan
dijalankan
mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta lagi,
karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma
yang pernah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang
lagi.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar