II. Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat

a.      Pengertian Pertentangan Sosial
Pertentangan sosial di dalam masyarakat merupakan salah satu konflik yang biasanya timbul dari berbagai faktor-faktor sosial yang ada di dalam masyarakat itu sendiri. Pertentangan sosial ataupun konflik adalah salah satu konsekuensi dari adanya perbedaan-perbedaan dan tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat misalnya peluang hidup, gengsi, hak istimewa, dan gaya hidup.

b.      Makna Pertentangan dan Ketegangan Dalam Masyarakat
Konflik (pertentangan) cenderung menimbulkan respon-respon yang bernada ketakutan atau kebencian. Konflik dapat memberikan akibat yang merusak terhadap diri seseorang dan anggota kelompok. Konflik dapat mengakibatkan kekuatan yang konstruktif dalam hubungan kelompok.

Ada 3 elemen dasar yang merupakan ciri-ciri dari situasi konflik :
            1.      Terdapat dua atau lebih unit-unit atau bagian-bagian yang terlibat konflik.
            2.      Unit tersebut mempunyai perbedaan yang tajam (kebutuhan, tujuan, masalah, nilai, sikap
                  dan gagasan).
            3.      Terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut.
                  Terjadinya konflik bisa pada didalam diri seseorang, didalam kelompok dan di dalam 
                  masyarakat.

Cara-cara pemecahan konflik :
            1.      Elimination yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik, 
                  diungkapkan dengan “kami mengalah”, “kami keluar”, “kami membentuk kelompok
                  sendiri”.
            2.      Subjugation/Domination yaitu orang/pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat 
                  memaksa orang/pihak lain untuk mentaatinya.
            3.      Majority Rule yaitu suara terbanyak yang ditentukan dengan voting, akan menentukan 
                  keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
            4.      Minority Consent yaitu kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas
                  tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakat untuk melakukan kegiatan
                  bersama.
            5.      Compromise yaitu semua sub kelompok yang terlibat di dalam konflik berusaha mencari
                  dan mendapatkan jalan tengah.
            6.      Integration yaitu pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan,
                  dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi
                  semua pihak.

c.       Menjelaskan Tentang Diskriminasi dan Ettosentris
Prasangka merupakan dasar pribadi seseorang yang setiap orang memilikinya, sejak masih kecil unsur sikap bermusuhan sudah nampak. Prasangka selalu ada pada mereka yang berpikirnya sederhana dan masyarakat yang tergolong cendekiawan, sarjana, dan pemimpin atau negarawan. Prasangka dan diskriminasi ini merupakan tindakan yang dapat merugikan pertumbuhan, perkembangan, dan bahkan integrasi masyarakat. Dalam kaitan dengan dasar kebutuhan pribadi, prasangka menunjukkan pada aspek sikap. Sedangkan untuk diskriminasi menunjukkan pada aspek-aspek tindakan.

Etnosentrisme merupakan sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan orang lain dengan menggunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Dan diajarkan kepada anggota kelompok secara sadar atau tidak, bersama-sama dengan nilai kebudayaan.

d.      Pengertian Integrasi Sosial dan Integrasi Nasional
Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi masyarakat dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.

Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupakan tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.

Integrasi Nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Selain itu dapat pula diartikan bahwa integrasi bangsa merupakan kemampuan pemerintah yang semakin meningkat untuk menerapkan kekuasaannya di seluruh wilayah (Mahfud MD, 1993: 71).

            -          Integrasi tidak sama dengan pembauran atau asimilasi.
            -          Integrasi diartikan integrasi kebudayaan, integrasi sosial, dan pluralisme sosial.
            -          Pembauran dapat berarti asimilasi dan amalganasi.
            -          Integrasi kebudayaan berarti penyesuaian antar dua atau lebih kebudayaan mengenai
                  berapa unsur kebudayaan (cultural traits) mereka, yang berbeda atau bertentangan, agar
                  dapat dibentuk menjadi suatu sistem kebudayaan yang selaras (harmonis).
            -          Melalui difusi (penyebaran), di mana-mana unsur kebudayaan baru diserap ke dalam
                  suatu kebudayaan yang berada dalam keadaan konflik dengan unsur kebudayaan
                  tradisional tertentu.

Sumber :
      5.      http://arifnoviyanto.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

DEFRI ZULKIFLI © 2013 Design by D'Free | Sponsored by Anime