1. Pengertian
Kejujuran
Kejujuran
atau jujur artinya perkataan yang sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang
kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga
berarti apa yang kita ucapkan sama dengan apa yang kita lakukan. Dan jujur juga
bisa dalam artian menempati janji, mau yang telah terucap atau yang masih dalam
hati nurani. Teguhlah pada kebenaranmu, sekalipun kejujuran lebih menyakitkan, serta
janganlah berdusta meski dusta itu dapat menguntungkanmu.
Pada
dasarnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi,
kesadaran pengakuan akan hak dan kewajiban yang sama, dan rasa takut akan dosa.
Menurut M. Alamsyah nurani bila dikembangkan bisa menjadi budi nurani yang
merupakan tempat menyimpan keyakinan, dan dari keyakinan tersebut bisa
diketahui kepribadiannya.
2. Hakekat Kejujuran
Nilai
kejujuran atau amanah adalah salah satu dari lima nilai moral islam. Lantas
apakah hakekat kejujuran ? Syaikh al-utsaimin berkata, hakekat jujur adalah
selarasnya kabar dengan realita, baik berupa perkataan atau perbuatan. Sedangkan
menurut KBBI jujur jika diartikan secara baku adalah "mengakui, berkata
atau memberikan suatu informasi yang sesuai kenyataan dan kebenaran".
Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang
biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang
dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada arti kata
yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan
kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang
tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir,
berbohong, munafik atau lainnya.
Seorang muslim memandang kejujuran bukan sekedar akhlak yang utama saja yang wajib dilakukan tanpa lainnya,akan tetapi ia memandangnya lebih jauh daripada itu, ia berpendapat bahwa kejujuran adalah penyempurna imannya, penyempurna islamnya, sebab Allah yang memerintahkan demikian, seraya memuji hamba yang menyandang sifat ini.
Seorang muslim memandang kejujuran bukan sekedar akhlak yang utama saja yang wajib dilakukan tanpa lainnya,akan tetapi ia memandangnya lebih jauh daripada itu, ia berpendapat bahwa kejujuran adalah penyempurna imannya, penyempurna islamnya, sebab Allah yang memerintahkan demikian, seraya memuji hamba yang menyandang sifat ini.
Sebagaimana Rasulullah `menganjurkan dan mengajak kepadanya. Allah berfirman di dalam memerintahkan kejujuran :
”Hai
orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah,dan hendaklah kamu bersama
orang-orang yang benar.” (At Taubah 119).
Dia memuji orang-orang yang bersifat jujur, ”Orang-orang yang membuktikan janjinya kepada Allah.”(Al Ahzab 23).
”Orang
laki-laki yang jujur dan perempuan yang jujur.”(Al ahzab 35).
”Dan
orang-orang yang membawa kebenaran (muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah
orang-orang yang bertaqwa.”(Az Zumar 33).
Sumber
:
0 komentar:
Posting Komentar